15 : Tidak apa-apa ditinggalkan, kamu kan baik-baik saja

Sebagai pengingat. 

Tetap sambut hangat setiap orang yang datang. Dengan senyuman, dengan kejujuran. 

Kita tidak selamanya baik – baik saja.
Kegagalanmu menjadi manusia jadi pelajaran untuk memperbaiki diri, mengetahui tentang yang meninggalkan. 

Kegagalanmu menjadi manusia jadi kesadaran untuk diri sendiri, bahwa siapa yang tetap datang walau diri tidak sedang bergelimang. 

Mereka yang meninggalkan di tengah perjalanan, ajak kembali sebentar. Namun, jika ingin pergi maka harus direlakan. 

Mereka yang menetap harus menjadi adik, menjadi, kakak, menjadi saudara — menjadi keluarga yang setara dengan hubungan darah. 

Dan juga, untuk mengingat bahwa setiap dari mereka memiliki peran.

Tidak perlu membenci, tidak perlu marah itu terjadi. Seperti kata Nietszche, selami dengan Amor Fati — cintai takdir selagi itu terjadi.

Tinggalkan Komentar